Monday, February 22, 2010

-peace-

Pada sebuah ketidaktahuan manusia menyandarkan diri. Itulah mengapa hidup menjadi sedemikian penuh teka-teki. Pun kita sendiri tak tahu kapan harus berujar akan pergi. Tapi Tuhan pasti tahu hal terbaik yang kalis dari pandangan kita. Sabar teman ayahanda tengah menikmati kesejatian. Sebagaimana tiap hari beliau ucapkan “Sesungguhnya shalatku,ibadahku hidup dan matiku hanyalah untuk Allah SWT.

Saturday, February 6, 2010

Anakku

Anakku malam ini ijinkan ayah mengucapkan terima kasih kepadamu. Atas nyanyian merdu yang kau dendangkan tiap hari. Atas hentakan nada-nada penuh warna yang kau mainkan tanpa jeda. Maafkan ayah jika terkadang tak mengerti akan pilihan melodimu. Tapi yakinlah ayah tetap bisa melihat gerakmu memilih nada. Menyimak intensitasmu menyusun harmoni yang hendak kau gunakan untuk bersuara.

Anakku ayah tahu dalam harimu yang masih baru kau lebih banyak mendengar lagu sendu. Irama yang jauh dari kesempurnaan yang acapkali ayah mainkan. Anakku ayah tahu kau tak pernah menerbitkan syakwasangka untuk ayahmu. Engkau lebih memilih untuk menyelaraskan alunan suaramu dengan tatanan simfoni tak beraturan yang ayah mainkan.

Anakku terima kasihku sekali lagi untukmu.