Tuesday, December 9, 2008

Fotografi Panggung


Gambar dari fotografi panggung harus bisa merepresentasikan suasana panggung dengan karakter yang kuat tanpa harus kehilangan nilai artistik sebuah foto.

Dalam siraman lampu beraneka warna wajah cantik beyonce dan liukan tubuh indahnya menggoda, secara sempurna berhasil dieksekusi dan disajikan dalam bentuk sebuah foto. Sang fotografer juga sangat jeli dalam mengexplore obyek bidikannya. Sehingga hanya lewat satu gambar seolah dia bisa menggambarkan seluruh pertunjukan Beyonce tersebut.

Fotografi panggung memang salah satu cabang fotografi yang unik. Karena saat terjun mendalaminya banyak faktor yang harus dikuasai di luar teknik fotografi itu sendiri. Seperti diungkapkan oleh Pinky Mirror, fotografer yang telah lama akrab dengan seluk beluk dunia fotografi panggung. “Untuk menghasilkan fotografi panggung yang baik pengetahuan fotografi saja tidak cukup, dibutuhkan pendekatan-pendekatan lain sebagai bekal tambahan,” tukasnya. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lain pemahaman akan bentuk dan situasi pertunjukan yang akan difoto.

Karena dalam sebuah pertunjukan banyak aspek yang membentuknya mulai dari dekorasi panggung hingga penempatan fotografer itu sendiri. Jika buta sama sekali dengan kondisi tersebut tentu kita bisa mengalami sedikit kesulitan. “Karena itu sebelum melakukan pemotretan kita perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya,” ujar Pinky. Salah satunya bisa dilakukan dengan cara mengikuti geladi resik (GR) sebelum pertunjukan. Bagaimanapun juga kondisi pertunjukan sangat unpredictable. Dengan persiapan matang berarti kita telah berada satu langkah di depan karena telah punya formula antisipasinya.

Di sisi lain dengan melakukan survei kita juga terbantu untuk membuat komposisi foto. Satu hal lagi yang harus dipahami dalam fotografi panggung sebagian besar dari obyeknya adalah bergerak. “Ada juga momen yang tak banyak gerak, tapi biasanya tak sebagus momen yang obyeknya gerak,” tegas Pinky. Selain itu dalam fotografi panggung kebutuhan lighting juga tidak bisa kita atur. Jadi kita harus siap dengan peralatan yang ada. Ketika kondisi tata cahaya minim mungkin bisa disiasati dengan ISO tinggi dengan tetap menggunakan speed lambat. Akan tetapi hal ini juga harus ditambah kemampuan ekstra dari fotografer, baik dari segi timing melepas rana maupun kemampuan hand-held yang baik.

Sementara dari segi peralatan unsur terpenting yang harus dipersiapkan adalah lensa. “Sebaiknya membawa lensa dengan bukaan 2.8 atau lebih besar. “Saya biasanya pakai 17-55/2.8 dan 70-200/2.8 serta dibantu 12-24/4,” tegas Pinky. Selain itu jika diperlukan dan memungkinkan ada baiknya menggunakan monopod. “Walau saya sendiri dulu juga nggak memakainya, terutama untuk lensa di bawah 300mm,” tambah Pinky lagi.

Sedangkan untuk tekniknya sendiri, Pinky menyarankan untuk menggunakan open lens. Dalam hal ini rata-rata f-nya adalah 2.8. Dengan sendirinya kecepatan akan ikut, tergantung sumber pencahayaan. “Menurut saya ISO 800-1600 sudah ideal, dan jangan takut sama noise. Foto yang bagus biarpun noisy tetap saja bagus. Sesekali dicoba bermain panning, atau double exposed,” ujar Pinky. Tiap pemotretan panggung pasti mempunyai momen dan nuansa berbeda, namun ada beberapa kunci yang harus dipegang sehingga dalam tiap kesempatan tetap bisa mendapatkan hasil yang bagus. “Jangan cepat puas, coba terus cari angle-angle yang berbeda,” tambah Pinky lagi.

Lalu bagaimana ketika saat memotret kita berada dalam posisi yang kurang menguntungkan? Jalan keluar terbaik adalah jepret beberapa gambar dulu dan kalau bisa pindah lokasi. “Tapi jika tidak bisa pindah lokasi ya sudah terima nasib aja,” canda Pinky sambil tertawa. Dalam kasus tertentu Pinky mencontohkan saat memotret konser Beyonce, dan posisi fotografer media ditaruh paling belakang. Mengandalkan lensa yang ada (70-200) dia memilih untuk mengambil foto suasana panggung dengan bantuan giant scree.”Hasilnya standar, tapi lumayan masih bisa dipakai untuk editorial,” pungkasnya.



Berikut beberap tipsdari Pinky mirror untuk melakukan pemotretan panggung.
1. Membawa CF/SD card sebanyak mungkin.
2. Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, misalnya:
-Cari tahu berapa lagu yang akan dibawakan hingga berapa kali artis ganti baju.
-Dari mana openingnya dan seperti apa begitu juga dengan closingnya.
-Pelajari adegan-adegan penting sekiranya ada.
-Pahami kondisi panggung dengan menyempatkan diri mengikuti geladi resik.
-Pelajari denah panggung dan seat layoutnya.
3. Kalau segerombolan fotografer sudah berada di satu titik, usahakan jangan ikut di situ lagi. Kecuali memang ingin bermain safe. Bermain safe memang menghasilkan foto yang bagus, tapi belum tentu 'dahsyat'.
4. Jangan pakai baju yang berwarna mencolok, apalagi sok naik ke samping panggung.

foto.detikhot.com

No comments: